Jemaat-jemaat Allah Al Masehi

[106a]

 

 

 

 

Ragi yang Lama dan Baru

 

(Edisi 2.0 19950415-19980411)

 

 

Perlambangan ragi di dalam Perjanjian Baru digunakan bagi rujukan kepada ragi yang lama dan baru. Kita akan menyingkirkan satu jenis ragi dan menggantikannya dengan yang lain. Perlambangan ini mempunyai maksud rohani yang besar bagi orang Kristian. Perayaan Roti Tidak Beragi difahami dalam keterangan ini sebagai menggantikan ragi kebencian dan kejahatan yang lama dengan ragi keikhlasan dan kebenaran. Terdapat juga ragi di dalam persembahan pada Pentakosta dan ini juga melambangkan Jemaat dalam perhubungan kepada ragi Roh Kudus yang besar.

 

 

 

Christian Churches of God

 

PO Box 369, WODEN ACT 2606, AUSTRALIA

E-mail: secretary@ccg.org

 

(Hakcipta ã 1995, 1998 Wade Cox)

(Tr. 2005)

 

Karya tulis ini boleh disalin semula dan didistribusikan secara bebas dengan syarat ia disalin semuanya tanpa apa-apa perubahan atau penghapusan kata. Nama dan alamat penerbit serta notis hakcipta harus disertakan.  Sebarang bayaran tidak boleh dikenakan ke atas penerima-penerima salinan yang didistribusikan.  Petikan-petikan ringkas daripadanya boleh dimasukkan ke dalam artikel-artikel kritis dan karya ulasan tanpa melanggar undang-undang hakcipta.

 

Karya ini boleh didapati daripada Internet di:
http://www.logon.org dan http://www.ccg.org

 

Ragi yang Lama dan Baru [106a]

 


Konsep dosa adalah bahawa dosa adalah pelanggaran kepada hukum.

 

1Yohanes 3:4  Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.

 

Roma 5:12-14 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.  Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat.  Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.

 

Kristus telah dibunuh sejak dunia ini dijadikan.

 

Wahyu 13:8  Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.

 

Justru itu, dosa diketahui sejak dunia ini dijadikan begitu juga dengan panggilan kita. Ketakdiran umat pilihan dapat dilihat di dalam Roma 8:28-30.

 

Roma 8:28-30 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. 

 

Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.  Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

 

Hukum adalah sepuluh hukum taurat dan semua yang mengalir dari hukum ini disediakan oleh Allah melalui Kristus sebagai Malaikat di Sinai apabila ia diberikan kepada Musa. Hukum ini didapati di dalam Perjanjian Lama dan ia bertalian dengan Perjanjian yang Baru. Tugas Hukum atau Ergon Nomou dirujuk oleh Paulus di dalam Galatia 2 dan 3 adalah khusus bagi badan ajaran mazhab pada kurun yang pertama yang diistilahkan sebagai Miqsat Ma’ase Ha-Torah atau MMT. Pendeknya, tugas Hukum ini berbeza dari apa yang kita fahami sebagai hukum sepuluh. Komentar Paulus tidak boleh diasingkan (lihat karya tulis Perbezaan di dalam Hukum (No. 96), Kasih dan Struktur Hukum (No. 200),Tugas Teks Hukum – atau MMT (No. 104) dan Perhubungan di antara Keselamatan melalui Rahmat dan Hukum (No. 82)).

 

Upah dosa adalah maut dari pelanggaran terhadap hukum.

 

Roma 6:23 Kerana upah dosa adalah maut, tetapi kurnia Allah adalah kehidupan yang kekal di dalam Yesus Kristus Tuhan kita.

 

Melalui hukum kita menjadi waspada terhadap dosa. Hukum adalah untuk mendiamkan setiap mulut dan

 

Roma 3:19-20 Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah.  Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.

 

Justru itu, dosa mendapat kesedaran dari hukum, tetapi hukum itu suci, benar dan baik kerana ia berasal dari sifat keperibadian Allah (lihat karya tulis Pemerintahan Allah (No. 174)).

 

Roma 7:9-12 Dahulu aku hidup tanpa hukum Taurat. Akan tetapi sesudah datang perintah itu, dosa mulai hidup, sebaliknya aku mati. Dan perintah yang seharusnya membawa kepada hidup, ternyata bagiku justru membawa kepada kematian.  Sebab dalam perintah itu, dosa mendapat kesempatan untuk menipu aku dan oleh perintah itu ia membunuh aku.  Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik.

 

Penghukuman terhadap pelanggaran hukum telah dikalahkan oleh pembenaran Kristus.

 

Roma 5:18 Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.

 

Hukum itu tidak bertentangan dengan janji Allah. Janji itu telah diberikan, bagaimana pun, melalui iman dalam Kristus, pengantara kita, kepada mereka yang hidup.

 

Galatia 3:20-22 Seorang pengantara bukan hanya mewakili satu orang saja, sedangkan Allah adalah satu.  Kalau demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji-janji Allah? Sekali-kali tidak. Sebab andaikata hukum Taurat diberikan sebagai sesuatu yang dapat menghidupkan, maka memang kebenaran berasal dari hukum Taurat. Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya.

 

1Timotius 2:5 Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,

 

Bukan mereka yang mendengar hukum yang benar tetapi mereka yang menuruti. Bukan mereka yang mendengar hukum yang pertama tetapi elohim yang berganda adalah bersamaan dengan Allah, atau mereka yang tidak memelihara Sabat, tetapi memlihara hari yang lain, atau mereka yang membuat patung atau tidak menuruti ibu bapa mereka atau cemburu dengan harta benda orang lain atau menipu atau mencuri. Ianya mereka yang mengasihi Allah, hukumNya (Maz 119:1-16, 97-106) dan mengasihi sesama sendiri.

 

Mazmur 119:1-16  Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN.  Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati,  yang juga tidak melakukan kejahatan, tetapi yang hidup menurut jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya.  Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sungguh.  Sekiranya hidupku tentu untuk berpegang pada ketetapan-Mu!  Maka aku tidak akan mendapat malu, apabila aku mengamat-amati segala perintah-Mu.  Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil.  Aku akan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Mu, janganlah tinggalkan aku sama sekali.  Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.  Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.  Terpujilah Engkau, ya TUHAN; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Dengan bibirku aku menceritakan segala hukum yang Kauucapkan.  Atas petunjuk peringatan-peringatan-Mu aku bergembira, seperti atas segala harta.  Aku hendak merenungkan titah-titah-Mu dan mengamat-amati jalan-jalan-Mu.  Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu; firman-Mu tidak akan kulupakan.

 

Mazmur 119:97-106 Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.  Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku.  Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan.  Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu.  Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu.  Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku.  Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku.  Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta.  Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.  Aku telah bersumpah dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum-hukum-Mu yang adil.

 

Roma 2:12-16  Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat.  Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.  Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri.  Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.  Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.

 

Roh Kudus dan rahmat Allah tidak membebaskan kita dari obligasi untuk memelihara hukum.

 

Roma 6:15-18     Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!  Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?  Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.  Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.

 

Kita telah disunat secara rohani oleh Roh Kudus. Sekiranya kita melanggar hukum, kita akan menjadi tidak bersunat dan oleh itu tidak termasuk di dalam janji. Kita terjatuh di dalam penghukuman dari mereka yang memelihara hukum. Seseorang itu adalah orang Yahudi sekiranya di sunat secara di dalam hati oleh Roh Kudus dan tidak dengan hurufiah yang bertulis. Justru itu, kita menurut hukum hurufiah bertulis dari dalam hati, melalui kehendak kita.

 

Roma 2:25-29  Sunat memang ada gunanya, jika engkau mentaati hukum Taurat; tetapi jika engkau melanggar hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi gunanya.  Jadi jika orang yang tak bersunat memperhatikan tuntutan-tuntutan hukum Taurat, tidakkah ia dianggap sama dengan orang yang telah disunat?  Jika demikian, maka orang yang tak bersunat, tetapi yang melakukan hukum Taurat, akan menghakimi kamu yang mempunyai hukum tertulis dan sunat, tetapi yang melanggar hukum Taurat.  Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.  Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.

 

Jemaat berhadapan dengan mereka yang berkata bahawa mereka adalah orang Yahudi tetapi sebenarnya tidak. Kadang-kadang, seruan pengubahan kepada Israel diiringi dengan anti-Semitisme. Menyangkal sifat lazim Israel yang tidak boleh dipisahkan sewaktu pengubahan sebagai anggota Israel rohani, pengubahan yang salah ini didakwa sebagai Israel yang rohani tetapi ia menyangkal realiti di dalam proses serta perlambangan ini.

 

Wahyu 3:9 Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.

 

Perkataan di sini bagi penyembahan adalah proskuneo yang bererti sujud sembah dengan melipatkan lengan di atas muka di hadapan seseorang dengan hormat. Justru itu, perkataan yang digunakan untuk menyembah tidak selalu mempunyai pengertian sebagai penghormatan bagi Allah. Kristian yang salah atau orang Israel yang salah ini akan akhirnya sujud sembah di hadapan umat pilihan yang telah mereka aniaya.

 

Hukum itu tertulis di dalam hati serta fikiran kita dari pengubahan.

 

Ibrani 8:10 …Aku akan meletakkan hukum-hukumKu di dalam fikiran mereka dan menuliskannya di dalam hati mereka.. Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umatKu.

 

Justru itu, ia tidak diakhiri atau dibisukan. Melalui praktik dan ajaran tentang hukum-hukum ini, kita akan disebut besar di dalam Kerajaan Allah.

 

Matius 5:17-20  "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.  Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.  Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.  Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

 

(lihat juga karya tulis Lazarus dan Orang yang Kaya (No. 228)).

 

Inti akhir bagi hukum adalah mengasihi orang lain seperti mengasihi dirimu.

 

Tetapi, ia terutamanya kasih kepada Allah.

 

Matius 22:36-40  "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"  Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.  Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.  Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.  Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

 

Dengan ini kita menjadi anak-anak Allah.

 

1Yohanes 3:2-3 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.  Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

 

Justru itu, kita pergi kepada konsep dalam 1 Yohanes 3:4.

 

1Yohanes 3:4 Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.

 

Pengudusan umat pilihan adalah melalui proses penyingkiran dosa. Ini digambarkan oleh konsep ragi kebencian dan kejahatan.

 

1Korintus 5:6-8 Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?  Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.  Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

 

Paulus berbicara tentang beberapa perkara di sini. Yang pertama adalah bahawa Kristus adalah domba Paskah Yahudi, korban Paskah diletakkan di hadapan imam besar yang mana, menurut Mishnah, hanya ada satu sahaja. Schurer mengulas tentang ini di dalam The History of the Jewish People in the Age of Jesus Christ (Sejarah orang Yahudi pada zaman Yesus Kristus), (Bab 1, ms. 522)). Fakta yang kedua ialah bahawa ragi adalah bukan dosa tetapi terdapat jenis-jenis ragi yang berlainan. Ragi kita yang terdahulu adalah ragi kebencian dan kejahatan.

 

Perayaan Roti Tidak Beragi merayakan fakta bahawa kita telah diselamatkan oleh Kristus kepada keadaan keikhlasan dan kebenaran yang tidak beragi. Kita harus memelihara perayaan ini dengan fikiran demikian.

 

Yang ketiga, kita belum lagi menerima Roh Kudus yang telah dikurniakan pada waktu Pentakosta.

 

Roh ini adalah ragi Kerajaan Allah yang baru.

 

Matius 13:33 Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."

 

Ukurannya adalah rentetan dari Allah kepada Kristus kepada umat pilihan. Justru itu, perempuan itu adalah Jemaat, ragi itu adalah Roh Kudus dan sukatan itu adalah tahap perhubungan di dalam keluarga Allah. Semuanya akan menjadi ragi. Allah akan menjadi semua atas semuanya (Ef 4:6).

 

Perlambangan dua keping roti pada waktu Pentakosta, yang mana telah menjadi ragi, mempunyai perhubungan langsung kepada aspek ini (lihat karya tulis Pentakosta di Sinai (No. 115)).

 

Konsep yang harus kita tangani ialah menjauhkan diri kita dari ragi yang lama pada waktu perayaan. Jauhkan diri kita dari kebencian dan kejahatan dan terus mengembangkan sifat alim yang baik di dalam roh. Ini digambarkan dalam perkembangan menuju kepada Pentakosta, yang melambangkan tuaian kita sebagai buah pertama yang umum selepas Kristus. Tuaian ini adalah sebelum tuaian umum pada waktu Perayaan Bait Suci atau Pondok Daun kerana ia adalah BERTERUSAN DI SEPANJANG JANGKA MASA DUA RIBU TAHUN. Penghakiman kita adalah SEKARANG.

 

Perlambangan rentetan yang menuju kepada Pentakosta adalah bahawa tujuh minggu itu melambangkan jangka masa tahun Yobel kerana ia perhubungan dengan umat manusia. Kehidupan manusia telah dikurangkan dari 120 tahun kepada 70 tahun. Seseorang itu dewasa pada umur 2o tahun. Mereka mempunyai 50 tahun untuk mengembangkan tahap akhir dalam kehidupan mereka dan persatuan dengan Allah pada waktu kebangkitan. Ini dilambangkan di dalam setiap aspek iman. Ianya dilambangkan di dalam 50 hari menuju kepada Pentakosta. Ianya dilambangkan di dalam arkitek Kaabah Allah yang dibina oleh Solomon menurut perintah dan dengan menggunakan bahan-bahan yang diberikan kepadanya. Struktur ini mewakili Kaabah, yang mana telah menjadi Kaabah Jemaat yang hidup. Ia mempunyai tujuh tahap ruangan di seluruh bangunan. Enam daripadanya masing-masing berada di atas yang lain di tengah-tengah Kaabah dan yang ketujuh berada di ruangan utama, yang membawa kepada bilik yang Maha Suci. Kita tidak boleh memasuki ruangan akhir ini sehingga Kristus mati dan tabir kaabah itu koyak dan membolehkan kita untuk memasukinya.  Ini adalah maksud tujuh minggu yang menuju kepada Pentakosta ini. Pada tahap yang terakhir ini, Roh Kudus memasuki Jemaat membolehkan Allah menjadi semua atas segalanya. Ini adalah tuaian yang umum. Kristus adalah Unjukan Berkas atau buah barli pertama sewaktu unjukan berkas itu dipotong pada waktu mudanya. Tuaian yang kedua bermula dengan gandum kemudian berterusan pada jangka masa sehingga masa pengumpulan, yang mana merupakan tahap yang ketiga dalam tuaian Allah. Tahap yang ketiga ini diwakili oleh hari-hari kudus pada bulan yang ketujuh.

 

Justru itu, Pentakosta adalah kemuncak kepada tahap akhir di dalam perlambangan sebagai perkembangan individu sebagai Kaabah Allah. Permulaan proses dari Pentakosta melambangkan bahawa tuaian itu berterusan sehingga kedatangan yang kedua dan pengumpulan pada waktu Milenium. Hari Akhir yang Besar adalah Kota Allah apabila Kerajaan Allah ini diberikan Kristus kepada Allah dan Allah akhirnya menjadi semua atas segalanya sebagai Kota Allah.

 

Justru itu, ragi pada waktu Pentakosta tidak melambangkan dosa. Ia melambangkan pembasmian dosa yang lengkap pada kesudahan yang akhir tahun-tahun Yobel apabila Allah melalui Roh Kudus, mengmbangkan sifat alim yang baik di dalam semua anak-anak Allah. Dengan ini mereka menjadi makluk yang mengalami pengubahan.

 

Pengubahan ini melibatkan seluruh struktur dosa dari individu pada waktu jangka masa pemanggilan, pembenaran dan pemuliaan seperti yang kita lihat di dalam Roma 8:29-30.

 

Sekiranya kita mengasihi Kristus, kita akan memelihara hukum-hukumnya (Yoh 14:15). Hukum ini melibatkan kasih kepada Allah dan kasih kepada semasa manusia. Sekiranya kita tidak mengasihi orang lain yang boleh kita lihat, bagaimana mungkin kita boleh mengasihi Allah yang tidak pernah kita lihat kerana buah Roh adalah kasih (Gal 5:22).

 

1Yohanes 4:11-13  Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.  Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.  Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.

 

Perhatikan bahawa Yohanes menulis selepas Kristus dan dia belum pernah melihat Kristus di sini, seperti dalam Yohanes 1:18 katakan bahawa tidak ada orang yang pernah melihat Allah. Ianya adalah melalui kasih Allah yang ada di dalam diri kita yang menjadikan kita sempurna. Dia memberikan kepada kita RohNya sendiri supaya kita boleh mencapai kesempurnaan ini. Kristus memberikan nyawanya untuk domba-domba. Dia tidak membenarkan serigala menyerang mereka. Tetapi dia telah memberikan nyawanya kepada mereka (Yoh 10:15, 13:37).

 

Aku telah mengatakannya sebelum ini dan Aku akan mengatakannya sekali lagi: Aku merasa satu penghargaan menjadi satu daripada kita.

 

Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya (Yoh 15:13).

 

q