Jemaat Jemaat Allah Al Maséhi

 

[252]

 

 

 

Perintah Utama Yang Pertama [252]

(Edisi 1.2 19981005-19990607)

Hukum Tuhan terdiri dari dua Perintah Tuhan. Kedua Perintah Utama ini membentuk dasar dari keseluruhan Hukum Tuhan dan kesaksian para nabi termasuk Yesus Kristus yang tertulis di dalam apa yang kita kenal sebagai Alkitab. Perintah Utama yang Pertama adalah Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal-budimu dan Perintah Utama yang Ke Dua adalah Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

 

 

Christian Churches of God

PO Box 369,  WODEN  ACT 2606,  AUSTRALIA

 

E-mail: secretary@ccg.org

 

 

(Hak Cipta ã 1998, 1999 Wade Cox)

 

Makalah ini dapat diperbanyak dan didistribusikan tanpa dipungut biaya dengan syarat bahwa tak ada bagiannya yang diubah atau dihilangkan. Nama dan alamat penerbit dan pernyataan hak-cipta harus disertakan. Tidak dibenarkan untuk memungut biaya atas salinan yang didistribusikan. Kutipan singkat dapat dimuat dalam artikel kritis dan ulasan tanpa melanggar ketentuan hak-cipta.

 

Makalah ini tersedia di World Wide Web pada alamat:
http://www.logon.org dan http://www.ccg.org

 


 

 

Perintah Utama Yang Pertama [252]

 


Pemahaman terhadap Hukum Tuhan dan maksudnya telah mengalami penekanan yang beragam selama ini. Nampaknya terdapat sebuah pergeseran sudut pandang seiring perubahan waktu, sehingga Hukum Tuhan dipandang melalui lapisan-lapisan penekanan yang berbeda-beda. Dalam istilah kasar, para nabi yang terdahulu nampaknya memandang Hukum Tuhan terutama melalui sudut-pandang keadilan sosial. Para nabi yang kemudian mungkin nampak merefleksikan suatu kekhawatiran terhadap liturgi dan fungsi-fungsi keimaman. Ada yang mengutamakan penghakiman kenabian dan pemulihan Israel ke bawah Hukum Tuhan. Apa yang disebut Perjanjian Baru memfokuskan pada otoritas Mesianis dan kelanjutan Hukum Tuhan sebagai pembanding terhadap metode keputusan hukum rabbinis. Injil Koptik Tomas didahului dengan sebuah pertanyaan yang membentuk fokus dari keseluruhan pesan yang ingin disampaikan. Asumsi pada jaman itu adalah seberapa seringnya seseorang harus berdoa, kapan harus berpuasa, dan jumlah yang harus diberikan sebagai derma. Kesemua lapisan pandang ini dipertahankan dan direkapitulasikan di dalam Qur’an, yang membentuk sebuah lingkaran penuh dan kembali pada penekanan pada keadilan sosial.

 

Setiap rincian dari Hukum Tuhan memerlukan sebuah telaah atas penekanan dari berbagai tulisan yang ada selama ini dan maksud dari Hukum Tuhan yang sebenarnya. Satu hal yang terpenting dan itu adalah bahwa Yesus Kristus tidak menghapuskan satu goresan atau satu tanda-pun, satu titik atau satu koma-pun, dari Hukum Tuhan. Sebagaimana yang akan kita saksikan, keseluruhan pesan dari sejarah alkitabiah mempunyai maksud untuk menjadikan manusia mengasihi dan dengan mengasihi maka mematuhi Tuhan dan mengasihi sesamanya.

 

Di dalam setiap Perintah, berdasarkan analisa terhadap Hukum-hukum Tuhan, kita melihat penjelasan yang amat gamblang atas pesan-pesan yang terkandung dalam Alkitab selama ini. Hukum Tuhan tak berubah sejak dulu hingga sekarang. Sebuah masalah dan penekanan menyangkut liturgi dan kemurnian dan persembahan dan dasar dari iman kesemuanya dijawab dengan eksposisi yang memadai dalam pembacaan Hukum Tuhan yang dilakukan setiap tujuh tahun dan yang terkandung di dalamnya.

 

Kita akan melihat bahwa kita tidaklah diselamatkan dengan mematuhi Hukum Tuhan. Kita diselamatkan karena anugrah. Tanpa Roh Kudus kita tidak akan dapat mentaati Hukum Tuhan sebagaimana yang telah diperagakan oleh suku Yehuda dan bangsa-bangsa lain sepanjang tiga ribu tahun ini. Kita mentaati Hukum Tuhan karena kita berkewajiban untuk melakukan hal itu dalam kasih dan kepatuhan kita pada Tuhan. Memang demikianlah maksud sebenarnya, hanya saja para imam di dunia ini telah mengajarkan hal yang berbeda atau menyimpangkan Hukum-hukum Tuhan dan penanggalan Tuhan sehingga hukum dan penanggalan tersebut tak dapat dipatuhi sebagaimana seharusnya. Aliran Kekristenan modern dengan keliru mengajarkan bahwa Hukum Tuhan telah dipakukan pada salib Yesus berdasarkan penafsiran yang keliru atas Kolose 2:14-15. Yang sebenarnya, tagihan dari hutang kita berdasarkan Hukum Tuhan, yang disebut seirografon (cheirographon) yang telah dipakukan pada salib Kristus, bukan Hukum Tuhan itu sendiri. Bentuk Romawi dari apa yang sekarang disebut sebagai Kekristenan berusaha untuk menyesuaikan Yesus Kristus ke dalam sistem kafir kuno dan menempatkan sistem tersebut pada struktut politik Yunani-Romawi yang ada saat itu. Agar hal itu dapat dilakukan maka keseluruhan sistem Alkitab haruslah terlebih dahulu dihancurkan tanpa nampak bahwa hal itu dilakukan. Dengan demikian fiksi dari Perjanjian Baru muncul dan penghapusan Hukum Tuhan terjadi. Penggantian terhadap Penanggalan Tuhan dan pemberlakuan sistem Natal dan Paskah kemudian menggantikan Penanggalan Tuhan dan sistem penyembahan dariNya.

 

Bangsa Romawi mengukirkan agama Kristen para kerajaan mereka dan ketika kerajaan itu hancur, merekapun membangun sebuah berhala bagi binatang besar ddengan menjadikan sistem keagamaan mengendalikan entitas nasional yang sebelumnya adalah kerajaan itu sendiri. Ini hanya dapat dilakukan denan menggunakan sistem keagamaan yang telah secara total dimodifikasikan karena Hukum Tuhan yang ada sesungguhnya amat bertentangan dengan sistem politik dan keagamaan Yunani-Roma di bawah Allah Tritunggal. Sistem keagamaan dan politik yang palsu ini masih berlaku saat ini dan Eropa telah membuat ketetapan untuk memaksakan sistem ini. Ini semua akan berubah dalam waktu yang tak lama lagi.

 

Adalah tugas kita sebagaimana secara jelas dinyatakan dalam Hukum Tuhan, untuk membaca dan mengartikan Hukum Tuhan. Dengan melakukan hal ini kita memandang pada apa yang akan menggantikan Hukum itu dalam jangka panjang di bawah kuasa Mesias. Jika saja kita telah melakukan hal ini secara berkesinambungan kita tidak akan tersesat sedari awal dan sejarah kita mungkin akan berbeda.

 

Perintah Allah Menyangkut Hukum

Bertentangan dengan mitos yang dipercayai sekarang ini, Hukum Tuhan dan Perintah Allah telah ada, secara utuh, sejak permulaan sejarah. Ini ditunjukkan di dalam makalah Doktrin Dosa Asal Bagian 1, Taman Firdaus [246] dan Doktrin Dosa Asal Bagian 2, Generasi Adam [248]. Konsep mengenai Hukum Nuh yang ada sebelum hukum Sinai merupakan sebuah fiksi dari Yudaisme Rabbinis di masa kemudian. Pemahaman dan takut akan Tuhan telah ada pada Israel sejak Adam sampai pada para bapa bangsa Israel, dan terus hingga ke Mesir.

Keluaran 1:17-21  Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan speerti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup. 18 Lalu raja Mesir memanggil bidan-bidan itu dan bertanya kepada mereka: “Mengapakah kamu berbuat demikian membiarkan hidup bayi-bayi itu?” 19 Jawab bidan-bidan itu kepada Firaun: “Sebab perempuan Ibrani tidak sama dengan perempuan Mesir; melainkan mereka kuat: sebelum bidan datang, mereka telah bersalin.” 20 Maka Allah berbuat baik kepada bidan-bidan itu; bertambah banyaklah bangsa itu dan sangat berlipat ganda. 21 Dan karena bidan-bidan itu takut akan Allah, maka Ia membuat mereka berumah-tangga.

 

Dan Tuhan berbicara kepada hambaNya, para nabi dan terutama Musa melalui Malaikat Yahovah (lihat makalah Malaikat YHVH [024]).

Keluaran 3:2-22 Lalu malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. 3 Musa berkata: “Baiklah aku menyimpang kesana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?” 4 Ketika dilihat Tuhan, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: “Musa, Musa!” dan ia menjawab “Ya, Allah.” 5 Lalu Ia berfirman: “Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, dimana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.” 6 Lagi Ia berfirman: “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.” Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah. 7 Dan Tuhan berfirman: “Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umatKu di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. 8 Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke  suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus. 9 Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepadaKu; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka. 10 Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umatKu, orang Israel, keluar dari Mesir.” 11 Tetapi Musa berkata kepada Allah, “Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” 12 Lalu firmanNya: “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini.” 13 Lalu Musa berkata kepada Allah: “Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek-moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang namaNya? – apakah yang harus kujawab kepada mereka? 14 Firman Allah kepada Musa: “Aku adalah Aku.” Lagi firmanNya: “Beginilah kau katakan kepada orang Israel itu: Akulah Aku telah mengutus aku kepadamu.” 15 Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: “Beginilah kau katakan kepada orang Israel”: Tuhan, Allah nenek-moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah namaKu untuk selama-lamanya dan itulah sebutanku turun-temurun. 16 Pergilah, kumpulkanlah para tua-tua Israel dan katakanlah kepada mereka: Tuhan, Allah nenek-moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub, telah menampakkan diri kepadaku, serta berfirman: Aku sudah mengindahkan kamu, juga apa yang dilakukan kepadamu di Mesir, 17 Jadi Aku telah berfirman: Aku akan menuntun kamu keluar dari kesengsaraan di Mesir menuju ke negeri orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. 18 Dan bilamana mereka mendengarkan perkataanmu, maka engkau harus beserta para tua-tua Israel pergi kepada raja Mesir, dan kamu harus berkata kepadanya: Tuhan, Allah orang Ibrani, telah menemui kami; oleh sebab itu, ijinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya untuk mempersembahkan kurban kepada Tuhan, Allah kami. 19 Tetapi Aku tahun, bahwa raja Mesir tidak akan membiarkan kamu pergi, kecuali dipaksa oleh tangan yang kuat. 20 Tetapi Aku akan mengacungkan tanganKu dan memukul Mesir dengan segala perbuatan yang ajaib, yang akan Kulakukan di tengah-tengahnya; sesudah itu ia akan mebiarkan kamu pergi. 21 Dan Aku akan membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa ini, sehingga, apabila kamu pergi, kamu tidak pergi dengan tangan hampa, 22 tetapi tiap-tiap perempuan harus meminta dari tetangganya dan dari perempuan yang tinggal di rumahnya, barang-barang perak dan emas dan kain-kain yang akan kamu kenakan kepada anak-anakmu lelaki dan perempuan; demikianlah kamu akan merampasi orang Mesir itu.”

 

Aku adalah Aku adalah ‘eyeh ‘asher ‘eyeh atau Aku adalah Apa yang Aku Akan Jadi (I Will Be That Which I Will Become (lihat dalam Fn. To Oxford Annotated RSV). Allah yang Esa dan Sejati yang adalah satu-satunya yang kekal (lihat dalam Yohanes 17:3; 1 Yohanes 5:20; 1 Timotius 6:16), Yang Maha Tinggi (Elyon) (Ulangan 32:8), ELOAH (lihat dalam Ezra 4:24-7:26; Amsal 30:4-5) saat itu sedang meluaskan diriNya untuk menjadi Allah dalam bentuk ELOHIM. Dan kapasitas ini Ia berikan kepada putra-putraNya (lihat Mazmur 82:1, 6).

 

Ia mengurapi Putra RohaniNya sebagai Elohim,

Mazmur 45:7-8  TahtaMu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran. 8 Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu, telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu.

(Catatan: dalam Alkitab terjemahan Inggris {KJV}, kutipan di atas adalah ayat 6-7).

dan mengirimNya kepada umatNya.

Ibrani 1:8-9 Tetapi tentang Anak Ia berkata: “TahtaMu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanMu adalah tongkat kebenaran.” 9 Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, AllahMu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutuMu.”

Ini dilakukan agar umatNya juga dapat menjadi ELOHIM.

 

Mazmur 82:1-6  Mazmur Asaf. Allah berdiri dalam sidang ilahi, di antara para allah Ia menghakimi: 2 “Berapa lama lagi kamu menghakimi dengan lalim dan memihak kepada orang fasik? Sela. 3 Berilah keadilan kepada orang yang lemah dan kepada anak yatim, belalah hak orang sengsara dan orang yang kekurangan! 4 Luputkanlah orang yang lemah dan yang miskin, lepaskanlah mereka dari tangan orang fasik!” 5 Mereka tidak tahu dan tidak mengerti apa-apa, dalam kegelapan mereka berjalan; goyanglah segala dasar bumi. 6 Aku sendiri telah berfirman: “Kamu adalah allah, dan anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian.

 

Eloah memberikan bangsa Israel kepada PutraNya sebagai harta milik, sebagai Yehova Israel.

Ulangan 32:8-9  Ketika Sang Mahatinggi membagi-bagikan milik pusaka kepada bangsa-bangsa, ketika Ia memisah-misah anak-anak manusia, maka Ia menetapkan wilayah bangsa-bangsa menurut bilangan anak-anak Israel. 9 Tetapi bagian Tuhan ialah umatNya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagiNya.

 

Umat manusia akan menjadi ELOHIM dan Firman Tuhan tidak dapat dibatalkan (Yohanes 10:34-35). Dan Tuhan berbicara kepada manusia melalui hamba-hambaNya, para nabi.

Keluaran 4:1-10  Lalu sahut Musa: "Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: Tuhan tidak menampakkan diri kepadamu?" 2 Tuhan berfirman kepadanya: "Apakah yang di tanganmu itu?" Jawab Musa: "Tongkat." 3 Firman Tuhan: "Lemparkanlah itu ke tanah." Dan ketika dilemparkannya ke tanah, maka tongkat itu menjadi ular, sehingga Musa lari meninggalkannya. 4 Tetapi firman Tuhan kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu dan peganglah ekornya" –Musa mengulurkan tangannya, ditangkapnya ular itu, lalu menjadi tongkat di tangannya 5 –"supaya mereka percaya, bahwa Tuhan, Allah nenek moyang mereka, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub telah menampakkan diri kepadamu." 6 Lagi firman Tuhan kepadanya: "Masukkanlah tanganmu ke dalam bajumu." Dimasukkannya tangannya ke dalam bajunya, dan setelah ditariknya ke luar, maka tangannya kena kusta, putih seperti salju. 7 Sesudah itu firmanNya: "Masukkanlah tanganmu kembali ke dalam bajumu." Musa memasukkan tangannya kembali ke dalam bajunya dan setelah ditariknya ke luar, maka tangan itu pulih kembali seperti seluruh badannya. 8 "Jika mereka tidak percaya kepadamu dan tidak mengindahkan tanda mujizat yang pertama, maka mereka akan percaya kepada tanda mujizat yang kedua. 9 Dan jika mereka tidak juga percaya kepada kedua tanda mujizat ini dan tidak mendengarkan perkataanmu, maka engkau harus mengambil air dari sungai Nil dan harus kaucurahkan di tanah yang kering, lalu air yang kauambil itu akan menjadi darah di tanah yang kering itu." 10 Lalu kata Musa kepada Tuhan: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah."

 

Keluaran 4:29 Lalu pergilah Musa beserta Harun dan mereka mengumpulkan semua tua-tua Israel.

 

Tuhan, sebagai Eloah, menjadikan para utusanNya, baik secara rohani maupun secara jasmani, sebagai elohim atas umatNya.

Keluaran 7:1 Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu.

 

Mulai dari saat itu, Tuhan akan bertindak untuk menebus manusia melalui umatNya Israel di bawah pemerintahan PutraNya. Putra ini, sebagai roh, menyandang namaNya yaitu Yehova, dan dengan demikian memiliki otoritas Tuhan dan berbicara kepada dunia melalui para nabi. Ia kemudian menjadi manusia dalam kepatuhanNya kepada Tuhan.

Keluaran 11:1-10 Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "Aku akan mendatangkan satu tulah lagi atas Firaun dan atas Mesir, sesudah itu ia akan membiarkan kamu pergi dari sini; apabila ia membiarkan kamu pergi, ia akan benar-benar mengusir kamu dari sini. 2 Baiklah katakan kepada bangsa itu, supaya setiap laki-laki meminta barang-barang emas dan perak kepada tetangganya dan setiap perempuan kepada tetangganya pula." 3 Lalu Tuhan membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa itu; lagipula Musa adalah seorang yang sangat terpandang di tanah Mesir, di mata pegawai-pegawai Firaun dan di mata rakyat. 4 Berkatalah Musa: "Beginilah firman Tuhan: Pada waktu tengah malam Aku akan berjalan dari tengah-tengah Mesir. 5 Maka tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir akan mati, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung budak perempuan yang menghadapi batu kilangan, juga segala anak sulung hewan. 6 Dan seruan yang hebat akan terjadi di seluruh tanah Mesir, seperti yang belum pernah terjadi dan seperti yang tidak akan ada lagi. 7 Tetapi kepada siapa juga dari orang Israel, seekor anjingpun tidak akan berani menggonggong, baik kepada manusia maupun kepada binatang, supaya kamu mengetahui, bahwa Tuhan membuat perbedaan antara orang Mesir dan orang Israel. 8 Dan semua pegawaimu ini akan datang kepadaku dan sujud kepadaku serta berkata: Keluarlah, engkau dan seluruh rakyat yang mengikut engkau; sesudah itu aku akan keluar." Lalu Musa meninggalkan Firaun dengan marah yang bernyalaNyala. 9 Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "Firaun tidak akan mendengarkan kamu, supaya mujizat-mujizat yang Kubuat bertambah banyak di tanah Mesir." 10 Musa dan Harun telah melakukan segala mujizat ini di depan Firaun. Tetapi Tuhan mengeraskan hati Firaun, sehingga tidak membiarkan orang Israel pergi dari negerinya.

 

Tuhan memakai Israel untuk melakukan keajaiban, dan untuk menunjukkan kuasaNya kepada bangsa-bangsa dan allah-allah yang dijatuhkan.

Keluaran 14:1-30 Berfirmanlah Tuhan kepada Musa, demikian: 2 "Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka balik kembali dan berkemah di depan Pi-Hahirot, antara Migdol dan laut; tepat di depan Baal-Zefon berkemahlah kamu, di tepi laut. 3 Maka Firaun akan berkata tentang orang Israel: Mereka telah sesat di negeri ini, padang gurun telah mengurung mereka. 4 Aku akan mengeraskan hati Firaun, sehingga ia mengejar mereka. Dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya Aku akan menyatakan kemuliaanKu, sehingga orang Mesir mengetahui, bahwa Akulah Tuhan." Lalu mereka berbuat demikian. 5 Ketika diberitahukan kepada raja Mesir, bahwa bangsa itu telah lari, maka berubahlah hati Firaun dan pegawai-pegawainya terhadap bangsa itu, dan berkatalah mereka: "Apakah yang telah kita perbuat ini, bahwa kita membiarkan orang Israel pergi dari perbudakan kita?" 6 Kemudian ia memasang keretanya dan membawa rakyatnya serta. 7 Ia membawa enam ratus kereta yang terpilih, ya, segala kereta Mesir, masing-masing lengkap dengan perwiranya. 8 Demikianlah Tuhan mengeraskan hati Firaun, raja Mesir itu, sehingga ia mengejar orang Israel. Tetapi orang Israel berjalan terus dipimpin oleh tangan yang dinaikkan. 9 Adapun orang Mesir, segala kuda dan kereta Firaun, orang-orang berkuda dan pasukannya, mengejar mereka dan mencapai mereka pada waktu mereka berkemah di tepi laut, dekat Pi-Hahirot di depan Baal-Zefon. 10 Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel dan mereka berseru-seru kepada Tuhan, 11 dan mereka berkata kepada Musa: "Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir? 12 Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini." 13 Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan, yang akan diberikanNya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. 14 Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." 15 Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepadaKu? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. 16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering. 17 Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaanKu. 18 Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah Tuhan, apabila Aku memperlihatkan kemuliaanKu terhadap Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda." 19 Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka. 20 Demikianlah tiang itu berdiri di antara tentara orang Mesir dan tentara orang Israel; dan oleh karena awan itu menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu. 21. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu Tuhan menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. 22 Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. 23 Orang Mesir mengejar dan menyusul mereka--segala kuda Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda--sampai ke tengah-tengah laut. 24 Dan pada waktu jaga pagi, Tuhan yang di dalam tiang api dan awan itu memandang kepada tentara orang Mesir, lalu dikacaukanNya tentara orang Mesir itu. 25 Ia membuat roda keretanya berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata: "Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir." 26 Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan orang mereka yang berkuda." 27 Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang Mesir lari menuju air itu; demikianlah Tuhan mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. 28 Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorangpun tidak ada yang tinggal dari mereka. 29 Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut, sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. 30 Demikianlah pada hari itu Tuhan menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut.

 

Israel dibaptiskan ke dalam pelayananNya di Laut Merah. Ia menjadi obyek dari pujian mereka, dan pusat dari penyembahan mereka, agar mereka dapat menjadi umat pilihanNya, dan perluasan diri Allah sebagai Elohi, sebagai malaikat Yehova memimpin mereka (lihat dalam Zakharia 12:8).

 

Ada sepuluh nyanyian pujian yang disebutkan (lihat (1) Keluaran 15:1-19; (2) Bilangan 21:17-18; (3) Ulangan 32:1-43; (4) Hakim-hakim 5:1-31; (5) 1 Samual 2:1-10; (6) 2 Samuel 22:1-51 (7) Lukas 1:46-55 (8) Lukas 1:68-79; (9) Lukas 2:29-32; (10) Wahyu 14:3; 15:3). Jika Nyanyian Musa adalah (Ulangan 32:1-43) maka nyanyian yang ke dua (lihat Keluaran 15:1-19) mungkin adalah Nyanyian Anak Domba, karena nyanyian itu adalah nyanyian pujian. Kedua nyanyian Musa serta Anak Domba ini adalah nyanyian yang menunjukkan keberadaan umat pilihan dalam Pemulihan (Wahyu 15:3-4).

Wahyu 15:3-4 Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: “Besar dan ajaib segala pekerjaanMu, ya Tuhan, Allah, Yang Maha Kuasa! Adil dan benar segala jalanMu, ya Raja segala bangsa! 4 Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan namaMu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakimanMu.”

(lihat Mazmur 86:9-12; Yesaya 66:15,16,23; Zefanya 2:11; Zakharia 14:16-21).

 

Dengan aktivitas ini kita akan memulihkan kuasa dari nyanyian kemuliaan Bintang Fajar di dasar bumi (Ayub 38:4-7).

Ayub 38:4-7  Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian! 5 Siapakah yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? – Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur kepadanya? 6 Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang memasang batu penjurunya 7 pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai?

 

Kita akan menjadi Elohim dan Tuhan akan menjadi nyanyian kita. Kita akan mempersiapkan tempat bernaung bagiNya. Ia adalah Elohim nenek-moyang kita dan kita adalah BaitNya. Elohim dan elohim kita telah memilih kita sebagai tempat-tinggalNya.

Keluaran 15:1-19  Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian ini bagi Tuhan yang berbunyi: "Baiklah aku menyanyi bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkanNya ke dalam laut. 2 Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia. 3 Tuhan itu pahlawan perang; Tuhan, itulah namaNya. 4 Kereta Firaun dan pasukannya dibuangNya ke dalam laut; para perwiranya yang pilihan dibenamkan ke dalam Laut Teberau. 5 Samudera raya menutupi mereka; ke air yang dalam mereka tenggelam seperti batu. 6 Tangan kanan-Mu, Tuhan, mulia karena kekuasaan-Mu, tangan kanan-Mu, Tuhan, menghancurkan musuh. 7 Dengan keluhuran-Mu yang besar Engkau meruntuhkan siapa yang bangkit menentang Engkau; Engkau melepaskan api murka-Mu, yang memakan mereka sebagai tunggul gandum. 8 Karena nafas hidung-Mu segala air naik bertimbun-timbun; segala aliran berdiri tegak seperti bendungan; air bah membeku di tengah-tengah laut. 9 Kata musuh: Aku akan mengejar, akan mencapai mereka, akan membagi-bagi jarahan; nafsuku akan kulampiaskan kepada mereka, akan kuhunus pedangku; tanganku akan melenyapkan mereka! 10 Engkau meniup dengan taufan-Mu, lautpun menutupi mereka; sebagai timah mereka tenggelam dalam air yang hebat. 11 Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya Tuhan; siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban? 12 Engkau mengulurkan tangan kanan-Mu; bumipun menelan mereka. 13 Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus; dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu yang kudus. 14 Bangsa-bangsa mendengarnya, merekapun menggigil; kegentaran menghinggapi penduduk tanah Filistin. 15 Pada waktu itu gemparlah para kepala kaum di Edom, kedahsyatan menghinggapi orang-orang berkuasa di Moab; semua penduduk tanah Kanaan gemetar. 16 Ngeri dan takut menimpa mereka, karena kebesaran tangan-Mu mereka kaku seperti batu, sampai umat-Mu menyeberang, ya Tuhan, sampai umat yang Kauperoleh menyeberang. 17 Engkau membawa mereka dan Kaucangkokkan mereka di atas gunung milik-Mu sendiri; di tempat yang telah Kaubuat kediaman-Mu, ya Tuhan; di tempat kudus, yang didirikan tangan-Mu, ya Tuhan. 18 Tuhan memerintah kekal selama-lamanya." 19 Ketika kuda Firaun dengan keretanya dan orangnya yang berkuda telah masuk ke laut, maka Tuhan membuat air laut berbalik meliputi mereka, tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut.

 

Israel diselamatkan, dan dengan tindakan ini ditanamkanlah Gunung warisan Yehova. Yakub sebagai Israel memerintah dari gunung Tuhan (lihat Ulangan 32:8). Yakub sebagai Israel (yang artinya "ia akan memerintah seperti Tuhan") ditentukan Yehova dari tempat-kudusNya, yang diciptakan oleh tanganNya. Dengan cara ini kita menjadi turut mewarisi bersama-sama dengan Yehova, dan sebagai yang turut mewarisi, kita mengambil warisan sebagai elohim yang diberikan dengan cuma-cuma dari Eloah, Bapa kita (lihat Roma 8:17; Galatia 3:29; Titus 3:7; Ibrani 1:14; 6:17; 11:9; Yakobus 2:5; 1Petrus 3:7; lihat juga Maleakhi 2:10; Ibrani 2:11). Kita adalah putra-putra Allah bersama dengan Tuhan (lihat Ayub 1:6; 2:1) dan kesemuanya dikuduskan di bawah satu Bapa (Maleakhi 2:10) memiliki kesamaan dengan sang Mesias (Ibrani 2:11) karena Ia menjadi putra Allah dalam kuasa dari kebangkitanNya dari kematian (Roma 1:4).

 

Tetapi manusia menggerutui penyelamatan mereka.

Keluaran 15:20-27 Lalu Miryam, nabiah itu, saudara perempuan Harun, mengambil rebana di tangannya, dan tampillah semua perempuan mengikutinya memukul rebana serta menari-nari. 21 Dan menyanyilah Miryam memimpin mereka: "Menyanyilah bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur; kuda dan penunggangnya dilemparkanNya ke dalam laut." 22 Musa menyuruh orang Israel berangkat dari Laut Teberau, lalu mereka pergi ke padang gurun Syur; tiga hari lamanya mereka berjalan di padang gurun itu dengan tidak mendapat air. 23 Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara. 24 Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: "Apakah yang akan kami minum?" 25 Musa berseru-seru kepada Tuhan, dan Tuhan menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan Tuhan ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah Tuhan mencoba mereka, 26 firmanNya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mataNya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintahNya dan tetap mengikuti segala ketetapanNya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau." 27 Sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma, lalu berkemahlah mereka di sana di tepi air itu.

 

Israel harus disembuhkan dari kejahatan mereka, dan akan dibentuk di bawah keduabelas pemimpin, dan ketujuhpuluh pemimpin, yang akan mencukupi dan melindungi mereka di bawah pemerintahan Mesias, sebagaimana yang telah berlaku di Elim (lihat makalah Musa dan Illah-illah Mesir [105] dan Pentakosta di Sinai [115]). Tetapi terlebih dahulu Tuhan akan menghukum mereka dengan makanan yang sulit dicerna.

Keluaran 16:9-12 Kata Musa kepada Harun: ”Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Marilah dekat ke hadapan Tuhan, sebab Ia telah mendengar sungut-sungutmu.” 10 Dan sedang Harun berbicara kepada segenap jemaah Israel, mereka memalingkan mukanya ke arah padang gurun – maka tampaklah kemuliaan Tuhan dalam awan. 11 Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa: 12 ”Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan.daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah Tuhan, Allahmu.”

 

Tuhan memberikan manna sebagai makanan mereka di padang gurun selama empatpuluh tahun. Mereka yang telah menolak pusaka Tuhan meninggal dunia. Pemberian makan di padang gurun merupakan gambaran mengenai apa yang akan terjadi, sebagaimana yang dinyatakan kepada gereja, sebagai umat pilihan, dan Roh Kudus sebagai penghibur mereka selama empatpuluh kali perayaan Yobel. Kita tak dapat melihat Tuhan dalam keadaan kita sekarang ini, atau kita akan tewas. Tak seorangpun yang pernah melihatNya, atau dapat melihatNya. Hanya Dia saja yang kekal, berdiam di cahaya yang tak dapat didekati (1Timotius 6:16).

 

Kesemuanya itu haruslah tinggal dalam ingatan kita hingga datangnya Sang Mesias.

Keluaran 16:32-36 Musa berkata: ”Beginilah perintah Tuhan: Ambillah segomer penuh untuk disimpan turun-temurun, supaya keturunan mereka melihat roti yang Kuberi kamu makan di padang gurun, ketika Aku membawa kamu keluar dari tanah Mesir.” 33 Sebab itu Musa berkata kepada Harun: ”Ambillah sebuah buli-buli, taruhlah manna di dalamnya segomer penuh, dan tempatkanlah itu di hadapan Tuhan untuk disimpan turun-temurun.” 34 Seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa, demikianlah buli-buli itu ditempatkan Harun di hadapan tabut hukum Allah untuk disimpan. 35 Orang Israel makan manna empatpuluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan. 36 Adapun segomer ialah sepersepuluh efa.

 

Tuhan menetapkan persyaratan dengan mana kita akan dapat mewarisi janji-janjiNya dan menjadi harta berharga bagiNya.

Keluaran 19:1-25 Pada bulan ketiga setelah orang Israel keluar dari tanah Mesir, mereka tiba di padang gurun Sinai pada hari itu juga. 2 Setelah mereka berangkat dari Rafidim, tibalah mereka di padang gurun Sinai, lalu mereka berkemah di padang gurun; orang Israel berkemah di sana di depan gunung itu. 3 Lalu naiklah Musa menghadap Allah, dan Tuhan berseru dari gunung itu kepadanya: "Beginilah kaukatakan kepada keturunan Yakub dan kauberitakan kepada orang Israel: 4 Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepadaKu. 5 Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firmanKu dan berpegang pada perjanjianKu, maka kamu akan menjadi harta kesayanganKu sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. 6 Kamu akan menjadi bagiKu kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel." 7 Lalu datanglah Musa dan memanggil para tua-tua bangsa itu dan membawa ke depan mereka segala firman yang diperintahkan Tuhan kepadanya. 8 Seluruh bangsa itu menjawab bersama-sama: "Segala yang difirankan Tuhan akan kami lakukan." Lalu Musapun menyampaikan jawab bangsa itu kepada Tuhan. 9 Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu." Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa itu kepada Tuhan. 10 Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "Pergilah kepada bangsa itu; suruhlah mereka menguduskan diri pada hari ini dan besok, dan mereka harus mencuci pakaiannya. 11 Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap, sebab pada hari ketiga Tuhan akan turun di depan mata seluruh bangsa itu di gunung Sinai. 12 Sebab itu haruslah engkau memasang batas bagi bangsa itu berkeliling sambil berkata: Jagalah baik-baik, jangan kamu mendaki gunung itu atau kena kepada kakinya, sebab siapapun yang kena kepada gunung itu, pastilah ia dihukum mati. 13 Tangan seorangpun tidak boleh merabanya, sebab pastilah ia dilempari dengan batu atau dipanahi sampai mati; baik binatang baik manusia, ia tidak akan dibiarkan hidup. Hanya apabila sangkakala berbunyi panjang, barulah mereka boleh mendaki gunung itu." 14 Lalu turunlah Musa dari gunung mendapatkan bangsa itu; disuruhnyalah bangsa itu menguduskan diri dan merekapun mencuci pakaiannya. 15 Maka kata Musa kepada bangsa itu: "Bersiaplah menjelang hari yang ketiga, dan janganlah kamu bersetubuh dengan perempuan." 16 Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat dan awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan. 17 Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah dan berdirilah mereka pada kaki gunung. 18 Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena Tuhan turun ke atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat. 19 Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh. 20 Lalu turunlah Tuhan ke atas gunung Sinai, ke atas puncak gunung itu, maka Tuhan memanggil Musa ke puncak gunung itu, dan naiklah Musa ke atas. 21 Kemudian Tuhan berfirman kepada Musa: "Turunlah, peringatkanlah kepada bangsa itu, supaya mereka jangan menembus mendapatkan Tuhan hendak melihat-lihat; sebab tentulah banyak dari mereka akan binasa. 22 Juga para imam yang datang mendekat kepada Tuhan haruslah menguduskan dirinya, supaya Tuhan jangan melanda mereka." 23 Lalu berkatalah Musa kepada Tuhan: "Tidak akan mungkin bangsa itu mendaki gunung Sinai ini, sebab Engkau sendiri telah memperingatkan kepada kami, demikian: Pasanglah batas sekeliling gunung itu dan nyatakanlah itu kudus." 24 Lalu Tuhan berfirman kepadanya: "Pergilah, turunlah, kemudian naiklah pula, engkau beserta Harun; tetapi para imam dan rakyat tidak boleh menembus untuk mendaki menghadap Tuhan, supaya mereka jangan dilandaNya." 25 Lalu turunlah Musa mendapatkan bangsa itu dan menyatakan hal itu kepada mereka.

 

Tuhan menitahkan HukumNya melalui Malaikat Agung (Malaikat Penasihat Agung LXX). Dengan cara ini, melalui seorang perantara, Tuhan memberikan struktur HukumNya kepada Musa, dan batu-karang rohaninya adalah Yesus Kristus (1 Korintus 10:4).

Keluaran 20:1-3 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini: 2 "Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.

[I] 3 Jangan ada padamu allah lain di hadapanKu.

[II] 4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. 5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, 6 tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintahKu.

[III] 7 Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut namaNya dengan sembarangan.

[IV] 8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: 9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, 10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. 11 Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

[V] 12 Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu.

[VI] 13 Jangan membunuh.

[VII] 14 Jangan berzinah.

[VIII] 15 Jangan mencuri.

[IX] 16 Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.

[X] 17 Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.

 

Pengelompokkan Hukum-hukum Tuhan ke dalam Dua Perintah Utama diberikan sesudahnya di dalam Ulangan. Struktur ini dapat terlihat dengan jelas, yaitu bahwa ke empat perintah yang pertama berkaitan dengan kasih Tuhan, dan keenam perintah lainnya berkaitan denga kasih terhadap sesama. Ini kemudian diberitahukan kepada bangsa Israel (lihat dalam makalah Kasih dan Struktur Hukum Tuhan [200].

 

Kewajiban kita adalah pertama-tama pada Tuhan, dan kemudian pada sesama kita. Kewajiban kita adalah untuk menjadi sehat dan layak bagi Tuhan kita yang hidup. Ia adalah Tuhan dari orang hidup dan bukan orang mati.

Matius 22:29-46  Yesus menjawab mereka: “Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah! 30 Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di surga. 31 Tetapi tentang kebangkitan orang-orang mati tidakkah kamu baca apa yang ddifirmankan Allah, ketika Ia bersabda: 32 Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkah Allah orang hidup.” 33 Orang banyak yang mendengar itu takjub akan pengajaranNya. 34 Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka 35 dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: 36 “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” 37 Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal-budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 39 Dan hukum yang ke dua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” 41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kataNya: 42 “Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?” Kata mereka kepadaNya: “Anak Daud.” 43 KataNya kepada mereka: “Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata: 44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kananKu, sampai musuh-musuhMu Kutaruh di bawah kakiMu. 45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?” 46 Tidak ada seorangpun yang dapat menjawabNya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepadaNya.

 

Lalu bagaimana Daud menyebutnya Tuhan dan elohim (Mazmur 45:6-7; Ibrani 1:8-9).

Karena Ia adalah elohim dari Israel yang berbicara melalui para nabi dan nenek-moyang. Ia adalah Malaikat Yehova yang mengepalai Israel (Zakharia 12:8).

 

Bagian pertama dari Hukum Tuhan berkaitan dengan kasih terhadap Tuhan. Kasih itu harus dengan segenap hati dan akal dan jiwa. Bagian ke dua adalah kasih terhadap sesama manusia, seperti pada diri anda sendiri. Karena jika anda tidak mengasihi sesamamu yang dapat anda lihat, bagaimana mungkin anda dapat mengasihi Tuhan yang belum pernah anda lihat.

1Yohanes 4:20-21  Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah”, dan ia membenci saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. 21 Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

 

Tatanan dari Perintah Utama yang Pertama membentuk dasar untuk Perintah Utama yang Ke Dua, dan pada kedua Perintah Utama ini bergantung seluruh Hukum Tuhan dan Kesaksian Para Nabi. Demikianlah kesepuluh Perintah Tuhan merupakan turunan dari keduanya, dan keseluruhan hukum yang lain merupakan turunan dari yang sepuluh itu. Perintah Utama yang pertama mencakup empat dari sepuluh Perintah Tuhan.

 

Tuhan menangani tatanan itu, bermula dari logika keberadaanNya sebagai asal-muasal penciptaan dan keselamatan. Ia memberikan kehidupan kekal bagi mereka yang berkenan padaNya, dalam aturan yang Ia tentukan.

 

Perintah yang pertama menyatakan ketunggalan Tuhan dan supremasiNya.

Keluaran 20:1-3  Lalu Allah mengucapkan segala firman ini: 2 "Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. 3 Jangan ada padamu allah lain di hadapanKu.

 

Perintah yang ke dua menyatakan terkutuknya penyembahan berhala dan penyembahan benda-benda duniawi. Tuhan menginginkan umatNya untuk menyembahNya di dalam roh dan kebenaran.

[II] 4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. 5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, 6 tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintahKu.

 

Perintah ini mengunjuk pada obyek penyembahan kita. Kita tak diperkenankan membuat benda untuk disembah, atau untuk dipuja, atau untuk menerima doa kita. Ini berarti segala sesuatu, mulai dari tanda salib, segala jenis patung, bahkan yang dimaksudkan untuk menggambarkan Tuhan, Allah sendiri, apalagi patung Yesus Kristus ataupun para martir, karena hanya Yesus Kristus saja yang telah bangkit.

 

Perintah yang ke tiga dirancang untuk melindungi kuasa nama Tuhan, dan semua kegiatan yang melibatkan namaNya, baik menyangkut penghakiman, atau pelayanan, atau administrasi. Semua tindakan adalah dengan kuasa, kekuatan dan otoritasNya.

[III] 7 Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut namaNya dengan sembarangan.

 

Perintah yang ke empat dirancang untuk menjamin bahwa keseluruhan tatananNya tetap berada dalam batasan HukumNya, dan dalam batasan penanggalanNya dan sistemNya. Perintah yang ke empat tidak hanya sekedar mengunjuk pada hari Sabat, namun juga pada sistem Sabat, dan keseluruhan hukum dan aturan dari sistem itu.

[IV] 8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: 9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, 10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. 11 Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

 

Dengan demikian maka penggunaan penanggalan atau sistem apapun atau dasar apapun yang lainnya merupakan penghujatan, dan penyimpangan Hukum Tuhan, dan merupakan penyembahan terhadap illah lain.

Tuhan telah menetapkan Sabat dan Bulan Baru dan Sabat serta Perayaan Tahunan. Tak ada tatanan lain yang diijinkan selain apa yang Ia telah tetapkan. Sistem palsu dengan penyembahan di hari Minggu, dan perayaan Natal dan Paskah, adalah sistem dari Allah Tritunggal dan merupakan sistem kafir. Sistem tersebut merupakan pelanggaran terhadap ke empat perintah dalam Perintah Utama yang Pertama dan penyimpangan terhadap keseluruhan Hukum Tuhan (lihat makalah Asal-muasal Natal dan Paskah [235]; Doktrin Dosa Asal Bagian 1 Taman Eden [246] dan Doktrin Dosa Asal Bagian 2 Generasi Adam [248]).

 

Asumsi yang digunakan sebagian besar Kekristenan modern bahwa Hukum Tuhan telah dihapuskan, berasal dari kelalaian terhadap Hukum Tuhan dan kesaksian para Nabi dan Injil Kristus dan para rasul. Terdapat sebuah perbedaan di dalam Hukum Tuhan, antara Hukum yang merupakan turunan dari Dua Perintah Utama dan Kesepuluh Perintah Tuhan yang dikembangkan di satu sisi dan peraturan persembahan kruban yang membentuk apa yang disebut Hukum Upacara, yang membentuk bagian dari sistem bait Allah. Sebagian besar Kekristenan modern mencampur-adukkan kedua hal itu dan dengan keliru mengelompokkan penanggalan Tuhan dan sejumlah aspek utama lain dari Hukum Tuhan dengan persembahan kurban, dalam upaya untuk mengabaikan Hukum Tuhan dan merusaknya dengan percampuran sistem matahari dan aliran-aliran sesat misterius yang kafir. Perbedaan ini dijelaskan dalam makalah Kekhususan dalam Hukum Tuhan [096] dan juga ditelaah dalam kerangka tatanan makalah yang membahas kesepuluh Perintah Tuhan secara satu-persatu.

Setelah ini kita akan menelaah Perintah Tuhan yang pertama.

 

 

q