[246]
Doktrin Mengenai
Dosa Asal Bagian I [246]
(Edisi 1.0 19980422-19980422)
Makalah ini memberi perhatian pada pertanyaan tentang taman eden, jatuhnya Adam dan Hawa dan doktrin mengenai dosa asal.
Christian Churches of God
E-mail: secretary@ccg.org
(Hak Cipta ã 1998 Wade Cox)
Makalah ini
dapat diperbanyak dan didistribusikan tanpa dipungut biaya dengan syarat bahwa
tak ada bagiannya yang diubah atau dihilangkan. Nama dan alamat penerbit dan
pernyataan hak-cipta harus disertakan. Tidak dibenarkan untuk memungut biaya
atas salinan yang didistribusikan. Kutipan singkat dapat dimuat dalam artikel
kritis dan ulasan tanpa melanggar ketentuan hak-cipta.
Makalah ini tersedia di World Wide Web pada
alamat:
http://www.logon.org
dan http://www.ccg.org
Doktrin
Mengenai Dosa Asal Bagain I [246]
Kej 1:1-2 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang diatas permukaan air.
Kejadian 2:1-17 Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuatNya itu, berhentilah Ia pada hariketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuatNya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuatNya itu. Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika Tuhan Allah menjadikan bumi dan langit, belum ada semak apapun dibumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun dipadang, sebab Tuhan Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu; tetapi ada kabut naik keatas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu, ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup kedalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Selanjutnya Tuhan Allah membuat taman di Eden, disebelah Timur; disitulah ditempatkanNya manusia yang dibentukNya itu. Lalu Tuhan Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan ditengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang. Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh Hawila, tempat emas ada. Dan emas dari negeri itu baik; disana ada damar bedolah danbatu krisopras. Nama sungai yang kedua ia Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kusy. Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir disebelah timur Asyur. Dan sungaiyang keempat ialah Efrat. Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Lalu Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”
Tanda-tanda akhir yang menegaskan tanda-tanda sebelumnya dengan menunjukkan bahwa keempat aliran sungai terletak pada daerah prasejarah. Dimulai dari pusat polar (pusat matahari misalnya), keempat sungai mengalir keempat sudut Bumi Saturnus (perlu penekanan).
Dari segala bentuk penyelidikan jenis apapun tentang simbol-simbol yang terdapat dalam mitos-mitos dan klasifikasi mengenai istilah Empat kali Seperempat, diketahui bahwa arah-arah sungai dilihat dari sudut pandang ortodox yang tegas mengenai mitologi surga, bukan seperti Utara Selatan Timur Barat dari setiap titik, namun empat divisi surga yang disebar disekitar “polar”.
Matahari salib… sebagai simbol dari Empat kali Seperempat, adalah milik matahari utama. Dalam ilmu kosmologi sacral, posisi sentral dari dewa matahari sering menjadi arah “kelima”. Untuk mengerti bahasa yang demikian, akan lebih mudah bagi kita untuk berpikir tentang arah-arah mitos (atau lengan-lengan salib) sebagai gerakan atau aliran energi. Dari allah mahabesar, semua elemen kehidupan mengalir dalam empat arah. Allah sendiri, yang merangkul semua lemen-elemen tersebut adalah “keras,” “teguh,” atau “diam”; gerakan kelimanya adalah sebuah rotasi yang bergerak pada satu tempat.
“Arah-arah” juga dapat digambarkan sebagai daerah-daerah: pusat (kelima) daerah dan Empat kali Seperempat terletak disekitarnya.
Inilah sebabnya mengapa kaum yang menganut ilmu Pythagoras menganggap angka lima mewakili sumbu dunia yang kokoh. Gagasan para penganut ilmu Pythagoras dengan jelas berhubungan dengan simbol-simbol agama Hindu kuno tentang arah. Sebagai tambahan terhadap empat arah, doktrin agama Hindu mengetahui arah kelima yang disebut “arah tetap” dari pusat polar (Talbot, hal 122-123).
Contoh-contoh positif dari perintah-perintah Allah
Kejadian 2:18-25 Tuhan Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Lalu Tuhan Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung diudara. DibawaNyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. Lalu Tuhan Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, Tuhan Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil Tuhan Allah dari manusia itu, dibangunNyalah seorang perempuan, lalu dibawaNya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.” Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
Kej 3:1-5 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang didarat yang dijadikan oleh Tuhan Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada ditengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”
Yeh 28:12-17 Hai anak manusia, ucapkanlah suatu ratapan mengenai raja Tirus dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan Allah: Gambar ksempunaan engkau, penuh hikmat dan maha indah. Engaku ditaman Eden, yaitu taman Allah penuh segala batu permata yang berharga: Yaspis merah, krisolit dan yaspis ijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu darah dan malakit. Tempat tatahannya diperbuat dari emas dan disediakan pada hari penciptaanmu. Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga, digunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan ditengah batu-batu yang bercahaya-cahaya. Engkau tak bercela didalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu. Dengan dagangmu yang besar engkau penuh dengan kekerasan dan engkau berbuat dosa. Maka Kubuangkan engkau dari gunung Allah dan kerub yang berjaga membinasakan engkau dari tengah batu-batu yang bercahaya. Engkau sombong karena kecantikanmu, himatmu kaumusnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau Kulembpar, kepada raja-raja engkau Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya.
Pohon-pohonan Di Taman Sebagai Makhluk-makhluk
Yeh 31:3-18 Lihat Aku menyamakan engkau dengan pohon aras di Libanon penuh dengan cabang yang elok dan daun yang rumpun sekali; tumbuhnya sangat tinggi, puncaknya sampai ke langit. Sungai-sungai membuatnya besar samudera raya membuatnya meninggi; itu membuat sungainya mengalir mengelilingi bedengnya itu; dan menjulurkan saluran-saluran ke segala pohon yang ada dipadang. Maka dari itu tumbuhnya lebih tinggi dari segala pohon di padang; ranting-rantingnya menjadi banyak, cabang-cabangnya menjadi penjang lantaran air yang melimpah datang. Pada rantingnya diam bersarang segala burung yang diudara, dibawah cabangnya segala binatang di hutan melahirkan anaknya; dan semuanya bangsa besar duduk bernaung dibawahnya. Ia elok karena besarnya dan karena cabangnya yang panjang-panjang; karena akarnya julur-jalar sampai di air yang berlimpah-limpah. Pohon-pohon aras didalam taman Allah tidak akan dapat menyainginya, juga pohon sanobar tidak akan dapat menyamai ranting-rantingnya, dan pohon berangan tidak dapat dibandingkan dengan cabang-cabangnya. Segala pohon-pohon yang ditaman Allah tiada yang dapat disamakan dengan dia mengenai keelokannya. Aku membuat dia sungguh-sungguh elok dengan cabang-cabangnya yang sangat rapat. Di taman Eden, ditaman Allah segala pohon cemburu padanya. Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan Allah: Oleh karena ia tumbuh tinggi dan puncaknya menjulang sampai kelangit dan ia menjadi sombong karena ketinggiannya, maka Aku telah menyerahkan dia kedalam tangan seorang berkuasa diantara bangsa-bangsa, supaya ia memperlakukannya selaras dengan kejahatannya; Aku menghalau dia. Orang-orang asing, yaitu yang paling ganas diantara bangsa-bangsa, akan menebang dia dan membiarkannya; diatas gunung-gunung dan disemua lembah cabang-cabangnya berjatuhan dan disemua lur sungai negeri itu ranting-rantingnya berpatahan dan semua bangsa di bumi pergi lari dari naungannya dan membiarkan dia. Diatas batangnya yang roboh itu berhinggapan segala burung diudara dan diantara cabang-cabangnya diam segala binatang dihutan.
Semuanya ini terjadi supaya segala pohon yang ditepi air jangan meninggikan dirinya dan puncaknya jangan dijulurkan sampai ke langit dan supaya pohon-pohon besar, yaitu semua yang menghisap banyak air, jangan tetap berdiri didalam kecongkakannya; sebab mereka semuanya telah diserahkan kedalam maut, kedalam bumi yang paling bawah, ditengah anak-anak manusia yang telah turun ke liang kubur.
Mereka diserahkan ketengah-tengah anak manusia dan bersama mereka turun kedalam bumi yang paling bawah. Ayat ini mengatakan kepada kita mengenai nasib penghuni surga yang jatuh pada hari-hari terakhir. Proses kejatuhannya sangatlah dahsyat.
Beginilah firman Tuhan Allah: Pada hari ia turun ke dunia orang mati, Aku membuat samudera raya berkabung karena dia. Aku mengempang sungai-sungainya, sehingga air banjirnya dibendung. Dan karena dia Aku membuat gunung Libanon berpakaian kabung dan membuat segala pohon di hutan layu lesu. Mendengar derum kejathunannya Aku membuat bangsa-bangsa gemetar, pada saat Aku menurunkan dia ke dunia orang mati, menjumpai mereka yang telah turun keliang kubur. Dan segala pohon taman Eden akan merasa terhibur dibumi yang paling bawah, yaitu pohon yang terpilih dan yang terindah dari Libanon, yang menghisap banyak air. Mereka juga turun bersama dia ke dunia orang mati, yaitu ke orang-orang yang mati terbunuh oleh pedang, dan mereka yang bernaung dibawahnya ditengah bangsa-bangsa mati juga.
Maka dengan siapakah engkau dapat disamakan diantara pohon-pohon di taman Eden dalam hal kemuliaan dan kebesaran? Engkau akan diturunkan kebumi yang paling bawah bersama pohon-pohon di taman Eden dan engkau telentang di tengah orang-orang yang tak bersunat bersama orang-orang yang mati terbunuh oleh pedang. Itulah Firaun dengan semua khalayak ramai yang mengikutinya, demikianlah firman Tuhan Allah.
Matahari, Bulan dan Bintang-bintang Diantara Agama-agama Zaman Purbakala
Berbagai penjelasan mengenai figure ini telah diberikan: kemungkinan yang paling besar adalah sesuatu yang dikenali sebagai halilintar.
Konsep tentang para malaikat yang jatuh dalam beberapa pengertian adalah bapak dari para raksasa tua, adalah pendapat konstan tentang antiquity (Complete Works, Kregel, 1981, hal 28).
IKor 11:9-10 Dan laki-laki tidak diciptakan karena perempuan, tetapi perempuan diciptakan karena laki-laki.Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat.
Yudas 6-7 Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi didalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar, sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang.
Yesaya 26:13-14 Ya Tuhan, Allah kami, tuan-tuan lain pernah berkuasa atas kami, tetapi hanya namaMu saja kami masyurkan. Mereka sudah mati, tidak akan hidup pula, sudah menjadi arwah, tidak akan bangkit pula; sesungguhnya, Engkau telah menghukum dan memunahkan mereka, dan meniadakan segala ingatan kepada mereka.
Kejadian 3:8-12 Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu paa waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap Tuhan Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Tetapi Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Dimanakah engkau?” Ia menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang ; sebab itu aku bersembunyi.” FirmanNya; “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab: “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.”
Matius 2:2 Dimanakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintangNya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.”
Yoh 5:37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suaraNya, rupaNyapun tidak pernah kamu lihat.
Kej 3:21-24 Dan Tuhan Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka. Berfirmanlah Tuhan Allah: “Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari pohon kehidupan itu dan memakannya. Sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.” Lalu Tuhan Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.
Perhatikan Yoh 1:1 “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”
Ini adalah catatan rekaman dari zaman prasejarah yang paling tua. Dapat terjadi jutaan atau ratusan juta tahun yang lalu. Kedua makhluk roh yang hidup kekal, yang bersama-sama membentuk SATU Allah, sedang sendiri dalam ruangan yang kosong. Belum ada alam semesta secara fisik.
Namun seperti halnya manusia berpikir, merancang dan berencana sebelum membuat – demikianlah Allah memiliki rencana dan merancang untuk menciptakan malaikat – makhluk yang kekal, yang keseluruhannya terdiri dari roh. Allah menciptakan malaikat sebelum menciptakan bumi. Kita tahu bahwa mereka telah diciptakan sebelum bumi karena mereka bersama-sama bernyanyi dan bersorak sukacita pada saat bumi diciptakan (Ayub 38:4-7).
q